Selain jalur trem Cikampek-Wadas dan Cikampek-Cilamaya ternyata ada percabangan lagi dari stasiun Cikampek trem menuju ke arah Ciselang. Namun jalur ini sepertinya sudah di bongkar sejak sangat lama melihat tidak ada orang yang tau kalau dulunya ada rel lori ke arah Ciselang. Rel ini dulunya di pakai untuk mengangkut hasil perkebunan seperti padi.
Dari stasiun Cikampek adapun jalur menuju Cilamaya yang di resmikan sekitar tahun 1909 dan di tutup sekitar tahun 1984 bersamaan dengan di tutupnya semua jalur trem di Karawang. Jalur trem menuju Cilamaya berada di samping jalur kereta utama dan berpisah setelah halte Pangulah lalu berbelok meuju jalan Pantura. Di jalan Pantura jalur trem bersebelahan dengan jalan raya sampai Cikalong, lalu jalur trem berbelok di cikalong menuju jalan Cilamaya dan bersebelahan dengan jalan raya sampai stasiun Cilamaya. Halte Pangulah sendiri memiliki dua fungsi. Yaitu, untuk halte trem dan halte kereta di jalur utama dan namanyapun sedikit di bedakan. Untuk jalur trem di namakan halte Pangulah, sedangkan untuk jalur kereta utama di namakan halte Pangulah Simpang (menurut versi PJKA). Di jalur trem Cikampek - Cilamaya ini merupakan jalur trem yang memiliki banyak sekali halte. Diantaranya :
- Halte Cikampek trem ( CKE )
- Halte Pucung ( PUG )
- Halte Babakan Maja ( BBM )
- Halte Pangulah ( PNH )
- Halte Pangulah Pasar ( PNP )
- Halte Kali Asin ( KAN )
- Halte Balonggandu ( BGG )
- Halte Jatisari Pasar ( -- )
- Halte Jatisari ( JTS )
- Halte Jatisari Barat ( JTSB )
- Halte Cikalong ( CLO )
- Halte Jatiragas (JRS )
- Halte Jatiragas Selatan ( JSL )
- Halte Cicinde ( CCD )
- Halte Cicinde Pasar ( CCE )
- Halte Tanggul ( TAG )
- Halte Gempol ( GPO )
- Halte Gempol Pasar ( GPP )
- Halte Kalenraman ( KNM )
- Halte Kalen Susukan ( KAS )
- Halte Krasak Pasar ( KSP )
- Halte Kedung Gasem ( KES )
- Halte Kecepet ( KCE )
- Halte Cilamaya ( CMA )
Semuanya rata rata hanya bangunan semi permanen hanya stasiun Cilamaya, Pangulah, dan gempol yang kemungkinan memiliki bangunan berpondasi tembok. Stasiun Cilamaya sendiri cenderung masih utuh, sekarang di fungsikan sebagai tempat berjualan. Masih bisa di lihat beberapa ornamennya masih asli peninggalan pada jaman penjajahan. Hanya saja ada perubahan pada sebagian atap yang telah dirubah menggunakan asbes, tetapi bentuk bangunannya masih asli. Di area stasiun Cilamaya sendiri terdapat beberapa bangunan tua yang dulunya merupakan rumah dinas dan gudang garam dapur. Sekarang bangunan - bangunannya itupun di fungsikan sebagai rumah tinggal. Stasiun Cilamaya merupakan stasiun terminus jadi sangat wajar kalau di area sini menjadi area tempat di dirikannya bangunan-bangunan penting di kala itu. Juga stasiun Cilamaya ini berada di pusat keramaian daerah Cilamaya yang dekat dengan pantai.
Sisa kejayaan stasiun Kota Indramayu / Paoman lintas cabang Jatibaraang
Stasiun Indramayu (IM) merupakan sebuah stasiun kereta api yang terletak di daerah Paoman kecamatan Indramayu. Stasiun Indramayu merupakan stasiun terminus atau stasiun akhir di lintas cabang Jatibarang - Indramayu, tepatnya di km 18+574. Stasiun yang di non aktifkan sekitar tahun 1973 ini cenderung bangunan nya masih utuh. Bangunan stasiunnya sendiri sekarang di manfaatkan oleh keluarga mantan pegawai PJKA sebagai rumah tinggal. Kondisinya sudah terhimpit oleh rumah - rumah warga sehingga bangunannya tidak terlihat seutuhnya. Hanya bagian atas nya di sisi sebelah timur yang kelihatan. Stasiun Indramayu memiliki dua buah jalur, tidak ada pembalik lokomotif di stasiun ini. Sehingga lokomotif akan berjalan mundur ketika kembali ke stasiun Jatibarang. Stasiunnyapun cukup besar dengan beberapa ruangan di dalamnya. Sayangnya operasional stasiun Indramayu harus berakhir ketika jalur cabang Jatibarang - Indramayu di non aktifkan. Jalur ini di non aktifkan karena masalah pemasukan yang tidak seimbang dengan biaya operasionalnya. Banyaknya penumpang yang tidak membeli tiket dan penumpang yang membayar dengan hasil bumi membuat perusahan harus rela menutup jalur ini karena minimnya pemasukan. Perkembangan jaman pun seakan ikut andil dalam di tutupnya jalur ini. Bagaimana tidak, semakin baiknya jalan raya, semakin banyaknya kendaran mobil dll. Sehingga jalur yang notabene berada di samping jalan raya ini harus kalah saing dengan kendaraan jalan raya.
Rel di jalan Teluk Agung
Bagian Belakang stasiun yang menghadap rel
Bagian depan stasiun sudah tertutup rumah
Subscribe to:
Posts (Atom)
STASIUN DAYEUHKOLOT di kabupaten Bandung riwayatmu kini
Hallo teman-teman semua, kali ini saya akan sedikit membahas mengenai bekas stasiun kereta api Dayeuhkolot. Stasiun Dayeuhkolot ( DYK) ini b...
-
Sisi selatan dan bekas kamar kecil Halte Rawa Gempol (RWG) merupakan halte yang terletak di jalur tram Karawang segmen Cikampe...
-
Bagi teman-teman yang sering atau pernah naik kereta api Siliwangi koridor Cipeuyeum hingga Cipatat ataupun sebaliknya. Tentu teman-teman ak...
-
Jalur kereta api Karawang - Rengasdengklok merupakan jalur tram yang termasuk dalam rangkain jalur tram Karawang. Jalur yang dulu...