Penelusuran percabangan rel kereta api dari stasiun Kosambi ke Sungai Citarum


        Asalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan tentang penelusuran jalur percabangan kereta api dari stasiun Kosambi menuju ke sungai Citarum. Percabangan itu dulunya merupakan percabangan rel kereta api untuk keperluan pengangkutan pasir dan batu kerikil untuk keperluan pembangunan pada jaman kolonial. Untuk keterangan kapan di bangun dan di non aktifkannya jalur ini saya sebagai penulis sangat sulit untuk mencari informasinya. Kemungkinan jalur ini di bangun di era 10'an atau 20'an, dan sudah tidak di gunakan lagi setelah material batu dan pasir di area sana sudah mulai habis. Menurut penuturan petugas PPKA stasiun kosambi, sekitar era 90'an masih ada wesel manual menuju ke jalur tersebut. Namun saat perbaikan jalur, wesel tersebut ikut dibongkar. Wesel tersebut berada dekat dengan perlintasan atau JPL.174 jl.Kosambi - Telagasari.
         Penelusuran di mulai dari dekat JPL.174 yang diindikasikan di mulainya percabangan ini. Disini bekas jalur kereta nya sudah di aspal, tetapi masih bisa kita lihat kontur tanah dan jenis jalannya seperti railbed. Dari sini jalurnya berbelok ke sebelah kiri menuju pasar Kosambi, dan jalurnya berada tepat berdampingan dengan JL.Kosambi Curug. Jalurnya terus mengikuti jl.Kosambi Curug lama yang sekarang menjadi jl.Babakan Ngantay. Di area yang sekarang menjadi jalan tol, jalurlnya berbelok ke sebelah kanan agak menjauh dari jl.Kosambi Curug. Jalurnya menuju ke arah kawasan PT.ABC, dan jikalau dilihat pada peta jaman kolonial, di area jl.Kawasan itu ada sebuah pemberhentian.
Tetapi jalurnya tidak berhenti sampai disitu, jalurnya terus lurus menuju pinggir sungai Citarum. Bekas jalurnya sudah sangat sulit untuk di indetifikasi karena tidak adanya patok atau plang yang menunjukan kepemilikan tanah. Tetapi, pada tahun 2009 menurut teman saya yang kebetulan rumahnya berada di daerah sekitar situ, dulunya ada plang yang menandai bahwa tanah tersebut milik aset PT.KAI.
             Pada akhirnya, dengan mengacu pada peta jaman kolonial tersebut akhirnya saya sampai di ujung percabangan. Namun, lagi - lagi tidak satupun tanda atau sisa peninggalan jalur kereta api tersebut. Tetapi disini saya menemukan sebuah bukti - bukti bahwa dahulunya memang ada bekas penambangan di area sungai Citarum. Saya bisa melihat banyaknya batu - batu berserakan di area tersebut yang saya yakin bahwa dulunya memang ada penambangan batu dan pasir disini.
Peneluauran versi video : http//youtu.be/K8zJ2SPq-LY

Sumber peta : KITLV Leiden University

No comments:

Post a Comment

STASIUN DAYEUHKOLOT di kabupaten Bandung riwayatmu kini

Hallo teman-teman semua, kali ini saya akan sedikit membahas mengenai bekas stasiun kereta api Dayeuhkolot. Stasiun Dayeuhkolot ( DYK) ini b...