Di kabupaten Pangandaran tepatnya di hutan Emplak, dulunya membentang jalur kereta api peninggalan Belanda. Jalur tersebut menghubungkan antara Kota Banjar, Pangandaran hingga Cijulang kabupaten Pangandaran. Namun sayangnya jalur tersebut sekarang hanya tinggal kenangan saja. Semenjak jalur ini di tutup total di era 80an, besi-besi rel banyak yang menjadi sasaran penjarahan. Tak hanya besi rel saja, rangka-rangka jembatan yang terbuat dari baja pun ikut raib di jarah. Salah satunya jembatan kereta api Cipembokongan yang berada di area hutan Emplak. Jembatan berangka baja dengan panjang kira-kira 284,8 meter habis di preteli dan hanya menyisakan pondasi-pondasi betonnya saja. Kondisinya yang jauh dari pemukiman membuat para penjarah dengan leluasa mempreteli setiap rangka-rangka baja untuk di jadikan besi tua. Minimnya pengontrolan pasca di tutupnya jalur ini memperparah kondisi jalur di kala itu. Sehingga banyak orang berfikir bahwa jalur ini tidak akan di aktifkan kembali. Sehingga pada era 2000-an banyak warga yang mencopot batangan rel untuk di jadikan jembatan di area persawahan. Tak hanya itu, gundukan tanah yang menjadi railbed pun banyak yang di keruk agar bisa di lintasi kendaraan ke area persawahan. Jembatan Cipembokongan sendiri termasuk jembatan yang panjang dan tinggi. Jembatan ini di topang oleh 7 buah tiang berangka baja dan 3 buah tiang berjenis beton. Kondisi jembatan saat ini sudah benar-benar sangat menyedihkan. Tidak ada lagi rangka-rangka baja yang melintang di atas lembah sungai Cipembokongan. Hanya tiang beton dan tapak-tapak jembatan yang terbuat dari beton yang bisa kita jumpai sekarang. Bahkan beberapa tapak beton pun nampak sudah di bongkar untuk di ambil besi cornya.
Bagi teman-teman yang penasaran dengan keadaan jembatan ini dan sekitanya, teman-teman bisa lihat videonya pada link di bawah ini.